Makna Sebuah Ujian


--- Makna Sebuah Ujian ---


ALLOH berfirman dalam surah al baqarah: 155 yang artinya; "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang orang yang sabar." serta dalam surat al anfal ayat: 30 yang artinya; "Dan (ingatlah), ketika orang orang kafir (quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Alloh menggagalkan tipu daya itu. Alloh adalah sebaik baik pembalas tipu daya."

Segala puji bagi ALLOH ta'ala yang memuliakan Islam dengan pertolongan-Nya. Menghinakan kesyirikan dengan kekuatan-Nya. Mengatur urusan dengan perintah-Nya. Mengulur batas waktu bagi orang-orang kafir dengan makar-Nya. Yang mempergilirkan hari-hari bagi manusia dengan keadilan-Nya. Sungguh hasil akhir adalah milik orang-orang yang bertakwa dengan segala keutamaan-Nya.

Ujian adalah sebuah keniscayaan. Ujian adalah sejarah dan kisah panjang yang terus dan terus akan dialami bagi penegak kalimat LAA ILÂHA ILLALOH di muka bumi. Para Nabi dan orang-orang yang jujur keimanannya pasti akan menerima ujian yang datang silih berganti. Demikian juga dengan para pemimpin yang berpegang teguh dengan tauhid. Siapapun dia yang mengkonsentrasikan dirinya secara tulus untuk memikul kalimat LAA ILÂHA ILLALOH, membela serta ingin menegakkannya di muka bumi, ia harus mau menebus status yg mulia ini dengan menanggung beban berat, yakni kesusahpayahan, keletihan atau ujian yang lainnya seperti dikejar kejar, di penjara hingga pada akhirnya pembunuhan.

Lalu lihatlah ada dimana sekarang posisi kita yang meretas jalan ini? . Sadarilah...inilah jalan yang Nabi Adam harus menanggung kelelahan dalam menempuhnya. Begitu pula Nabi Nuh mengisi hidupnya dengan penuh derai air mata. Disebabkan jalan ini, Al Kholil (sang kekasih Allah) Ibrahim di lempar ke dalam api. Nabi Ismail harus rela di terlentangkan untuk di sembelih. Nabi Yusuf rela dijual jadi budak dengan harga murah dan di penjara bertahun tahun lamanya dan Nabi Zakariya digergaji tubuhnya. Dan Nabi Muhammad sendiri juga harus hidup akrab dengan kemiskinan dan berbagai intimidasi dan upaya pembunuhan.

Sesungguhnya ALLOH menguji sebagian makhluk dengan makhluk lainnya. Menguji orang beriman dengan orang kafir dan juga sebaliknya. Ujian adalah bagian yang tak terpisahkan dalam usaha menegakkan kalimat tauhid. " Maha Suci ALLOH Yang di tangan Nyalah segala kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya dan Dia Maha Perkasa Lagi Maha Pengampun."(QS.alMulk(67):1-2).

Imam Muslim meriwayatkan dari Nabi kita, dalam hadits qudsi, ALLOH berfirman: "sesungguhnya Aku mengutusmu, wahai Muhammad, untuk menguji dirimu dan menguji manusia denganmu".

Diantara para Nabi ada yang dibunuh dan dicincang tubuhnya , seperti Nabi Yahya. Ada yang hampir dibunuh oleh musuhnya lalu menyelamatkan diri seperti Nabi Ibrahim, beliau kemudian berhijrah ke negeri Syam, demikian juga Nabi Isa karena akan di bunuh maka beliau di angkat oleh Alloh ke langit.

Ditimpakannya bala' adalah takdir ALLOH untuk semua makhluk-Nya. Yang membedakan adalah untuk orang-orang pilihan, ujian itu akan semakin keras dan berlipat-lipat dari orang biasa. Sebab mereka ini adalah orang-orang yang diperhatikan ALLOH . Khususnya para mujahidin, wajib dan tidak bisa tidak, mereka harus mengenyam pendidikan di madrasah al-bala'. Mereka harus menerima pelajaran-pelajaran berupa penyaringan, pembersihan dan penggemblengan jiwa.

Dalam shohih Bukhori & Muslim diriwayatkan dari sa'ad bin Abi Waqqos, ia berkata, "Aku berkata," Wahai Rasululloh, siapakah manusia yang paling dahsyat ujiannya?" Rasululloh bersabda, "para Nabi, setelah itu orang-orang sholeh, setelah itu yang berikutnya dan berikutnya. Seseorang di uji sesuai dengan kadar keimanannya (agamanya). Jika agamanya kuat, bala'nya pun bertambah. Jika kadar agamanya tipis, bala'nya juga ringan.

Dan orang beriman akan terus di timpa bala' sampai ia berjalan di muka bumi tanpa sedikitpun kesalahan pada dirinya."

Jihad adalah ujian yang akan membersihkan jiwa. Sesungguhnya ALLOH mensyariatkan jihad dalam rangka melengkapkan syariat-syariat agama dan mengangkat tingkatan jihad sedemikian tinggi sehingga ia merupakan puncak dari semua beban tugas ALLOH. Dalam jihad ada bala' yang tidak disenangi manusia, tapi dibalik itu, ALLOH menjadikannya buah dari iman dan mutiara tauhid. Sehingga , tidak ada yang menjalaninya kecuali orang yang jujur imannya dan kuat hidayahnya.

Jihad pada hakikatnya adalah membersihkan dan memurnikan jiwa hanya untuk ALLOH dengan segala ujiannya. Perhatikan firman ALLOH dalam surah Muhammad: 4 (yang artinya) ;

"Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berhenti. Demikianlah, apabila Alloh menghendaki niscaya Alloh akan membinasakan mereka tetapi Alloh hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang gugur pada jalan Alloh, Alloh tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.."

dan surah al-baqarah: 253.

"….Dan kalau Alloh menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rosul-rosul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Alloh menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Alloh berbuat apa yang dikehendaki-Nya".

Mengenai kandungan dalam ayat-ayat diatas ibnu katsir berkata, "pasti akan ada yang namanya ujian. Dengan itu nampaklah siapa wali ALLOH, dengan ujian itu pula musuh Nya akan terhinakan. Akan diketahui mana yang mukmin dan bersabar, serta mana munafik dan jahat. Ayat ini ditujukan tentang peristiwa perang uhud, ketika ALLOH menguji kaum mukminin. Disanalah tampak keimanan, kesabaran, kekokohan dan keteguhan mereka untuk mentaati ALLOH dan Rosul-Nya. Dengan kejadian ini pula, tabir kaum munafik tersingkap dan diketahui bagaimana mereka sebenarnya menentang dan tidak suka berjihad, kelihatan sudah bagaimana pengkhianatan mereka kepada ALLOH dan Rosul-Nya."

ALLOH memberikan motivasi dalam surat ali imran : 139 (yang artinya), "janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah (pula) kamu bersedih hati , padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang yang beriman." !!!

Semoga kita semua tegar di jalan ALLOH… tak takut celaan orang yang mencela… dan tak goyah di terpa goncangan,…… istiqomahlah." !

Wallohu a'lam.

(IG/KDI)
Share on Google Plus

Bersama Khadimul Ummah

"Berbagi Tuk Sesama Tak Harus Menunggu Kaya"

0 komentar:

Posting Komentar